Pernahkah Anda berpikir dan memiliki rasa keinginan tahuan untuk mempelajari bagaimana kebiasaan masyarakat Bali? Sangat egois rasanya ketika Anda hanya menikmati pesona alamnya saja tanpa ingin belajar bahwa masyarakat Bali sangat menjunjung toleransi tinggi terhadap perbedaan, entah itu dari segi agama, suku, ras, maupun etnis. Sungguh kebiasaan yang patut diacungi jempol dan dijadikan sebagai panutan agar lebih menerima apa itu perbedaan, bukankah dengan adanya perbedaan hidup akan lebih berwarna? Seperti halnya Nusa Penida tour yang memiliki berbagai paket liburan untuk Anda.

Bali mempunyai budaya yang menjadi satu elemen terpenting dalam kehidupan sehari-hari, yang menganut agama Hindu-Dharma serta dipadukan dengan adat istiadat menghasilkan karya seni yang begitu unik. Di Nusa Penida tour akan membawamu kepada kebiasaan masyarakat yang ada di Bali, selain mempercayai agama Hindu-Dharma, lalu apa sajakah budaya-budaya yang sudah melekat dalam masyarakat Bali? Yuk telisik bersama.

Tradisi Masyarakat Bali

Dalam sejarah mencatat bahwa Pulau Bali memiliki keindahan surganya yang tak perlu diragukan kembali keberadaannya, sebut saja dari kekayaan cerita legenda, tradisi, adat, serta karya seni. Seperti halnya dengan tradisi berikut ini yang akan membuat Anda makin jatuh cinta.

  • Upacara Ngaben

Semua orang pasti sudah tahu dengan Upacara Ngaben, sebuah tradisi yang menjadi bagian dari ajaran agama Hindu. Tradisi ini memiliki tujuan untuk menyucikan arwah-arwah yang sudah meninggal, caranya dengan membakar jenazah dan diletakan dalam sebuah wadah, kemudian ketika sudah menjadi abu, pihak dari keluarga melarungkannya pada laut.

  • Gebug Ende Seraya

Tradisi ini mungkin akan mengingatkan pada sebagian orang yang semasa kecilnya pernah dipukul pakai rotan, rasanya pasti sakit kan? Namun berbeda dengan para pelaku tradisi Ende Seraya ini, rasa sakit yang diderita harus benar-benar diabaikan. Biasanya tradisi ini dilakukan untuk meminta hujan yang dilakukan di Desa Seraya, tradisi ini dilakukan dengan mempertarungkan dua orang. Yang satu membawa rotan dan yang satunya lagi membawa pelindung.

  • Tradisi Ritual Pengerobongan

Pengerobongan berasal dari kata Ngerobong atau Pengerobongan, tradisi ini diadakan pada setiap Minggu Pon, atau menurut kalander Bali saat Wuku Medangsia. Tujuan dari tradisi ritual Pengerobongan agar manusia selalu menjaga keharmonisan dengan Tuhan, sesama, dan juga alam. Ritual Pengerobongan ini dimulai dengan tabuhan musik tradisional, lalu diikuti dengan persembahan bunga, dan penjor-penjor.

  • Tradisi Trunyan

Terdapat tradisi yang begitu unik ada di Desa Trunyan, Bali, yang diberi nama Mepasah. Dalam tradisi ini jenazah tidak dikuburkan, melainkan jenazah dibiarkan dengan posisi terbaring di atas tanah. Yang membuat unik dari tradisi ini jenazah hanya dibatasi dengan pagar yang terbuat dari bambu, sehingga bisa diliat begitu jelas.

  • Tradisi Mekotek

Agama Hindu dan Tradisi Mekotek adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Tradisi ini sudah menjadi warisan dari leluhur secara turun-temurun oleh penganut Hindu di Pulau Bali. Tradisi Mekotek dilakukan setelah selesai Hari Raya Kuningan di Desa Munggu. Tujuan dari Tradisi Mekotek yakni agar terhindar dari yang namanya bhala-bala, lalu dapat menetral aura-aura negatif.

Rumah Adat Suku Bali

Setelah mempelajar tentang beberapa tradisi yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Bali. Anda juga harus tahu tentang bagaimana rumah adat yang ada di Bali, apalagi Anda saat ini sedang melalukan perjalanan ke Pulau Dewata ini, tentu saja dong membutuhkan paket tour yang murah, tenang saja hanya di Nusa Penida tour Anda bisa melihat langsung bagaimana arsitektur dari setiap rumah adat yang ada di Bali. Apakah Anda penasaran? Makanya klik dan kunjungi tautan tersebut, disitu Anda akan tahu semua tentang Pulau Bali yang super cantik.